Pisang: baik atau buruk
Pisang termasuk yang paling populer di dunia.
Mereka sangat portabel dan mudah dikonsumsi, menjadikannya camilan yang ideal untuk dibawa bepergian.
Pisang juga cukup bergizi dan mengandung serat serta antioksidan dalam jumlah tinggi.
Namun, banyak orang yang meragukan pisang karena kandungan gula dan karbohidratnya yang tinggi.
Artikel ini membahas secara mendalam tentang pisang dan efek kesehatannya.
Pisang mengandung beberapa nutrisi penting
Lebih dari 90% kalori dalam pisang berasal dari .
Saat pisang matang, pati yang dikandungnya berubah menjadi gula.
Oleh karena itu, pisang mentah (hijau) mengandung banyak pati dan pati resisten, sedangkan pisang matang (kuning) sebagian besar mengandung gula.
Pisang juga mengandung banyak serat dan sangat rendah lemak.
Jenis pisang ada banyak sekali sehingga ukuran dan warnanya pun bervariasi. Sebuah pisang berukuran sedang (118 gram) mengandung sekitar 105.
Pisang berukuran sedang juga mengandung nutrisi berikut ():
- Kalium: 9% dari RDI.
- Vitamin B6: 33% dari RDI.
- Vitamin C: 11% dari RDI.
- Magnesium: 8% dari RDI.
- Tembaga: 10% dari RDI.
- Mangan: 14% dari RDI.
- Serat: 3,1 gram.
Pisang juga mengandung senyawa tumbuhan bermanfaat dan antioksidan lainnya, termasuk dopamin dan katekin ().
Untuk lebih jelasnya mengenai nutrisi pada pisang, berisi semua yang perlu Anda ketahui.
Kesimpulan:
Pisang merupakan sumber beberapa nutrisi yang baik, termasuk potasium, vitamin B6, vitamin C, dan serat. Mereka juga mengandung berbagai antioksidan dan senyawa tumbuhan.
Pisang kaya akan serat dan pati resisten
mengacu pada karbohidrat yang tidak dapat dicerna di sistem pencernaan bagian atas.
Asupan serat yang tinggi telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Setiap buah pisang mengandung sekitar 3 gram sehingga merupakan sumber serat yang baik (, ).
Pisang hijau atau mentah kaya akan serat, sejenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berfungsi seperti serat. Semakin hijau pisang, semakin tinggi kandungan pati resistennya ().
Pati resisten telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan (, , , , , , ):
- Peningkatan kesehatan usus besar.
- Meningkatnya rasa kenyang setelah makan.
- Dikurangi.
- Penurunan kadar gula darah setelah makan.
Pektin adalah jenis serat makanan lain yang ditemukan dalam pisang. Pektin memberi bentuk struktural pada pisang, membantu mempertahankan bentuknya.
Ketika pisang menjadi terlalu matang, enzim mulai memecah pektin dan buah menjadi lunak dan lembek ().
Pektin dapat mengurangi nafsu makan dan memoderasi kadar gula darah setelah makan. Mereka juga dapat membantu melindungi terhadap kanker usus besar (, , , ).
Kesimpulan:
Pisang kaya akan serat. Pisang mentah juga kaya akan pati resisten dan pektin yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Bagaimana Pisang Mempengaruhi Penurunan Berat Badan?
Belum ada penelitian yang menyelidiki efek pisang terhadap penyakit ini.
Namun, sebuah penelitian terhadap penderita obesitas dan diabetes menyelidiki bagaimana pisang mentah pati (kaya pati resisten) mempengaruhi berat badan dan sensitivitas insulin.
Mereka menemukan bahwa mengonsumsi 24 gram pati pisang setiap hari selama 4 minggu menyebabkan penurunan berat badan sebesar 2,6 pon (1,2 kg), sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin ().
Penelitian lain juga mengaitkan konsumsi buah dengan penurunan berat badan. Buah-buahan kaya akan serat, dan asupan serat yang tinggi dikaitkan dengan penurunan berat badan (, , ).
Selain itu, pati resisten baru-baru ini mendapat perhatian sebagai bahan yang ramah penurunan berat badan ().
Ini mungkin berkontribusi terhadap penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan, membantu orang makan lebih sedikit kalori (, ).
Meski belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa pisang dalam dirinya sendiri menyebabkan penurunan berat badan, mereka memiliki beberapa sifat yang seharusnya menjadikannya satu.
Meski begitu, pisang bukanlah makanan yang baik untuk kesehatan. Sebuah pisang berukuran sedang mengandung 27 gram karbohidrat.
Kesimpulan:
Kandungan serat pada pisang dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Namun kandungan karbohidrat yang tinggi pada pisang membuatnya tidak cocok untuk diet rendah karbohidrat.
Pisang kaya akan potasium
Pisang adalah sumber makanan utama potasium.
Pisang berukuran sedang mengandung sekitar 0,4 gram potasium, atau 9% dari RDI.
Kalium adalah mineral penting yang banyak orang tidak mencukupinya. Ini memainkan peran penting dalam kontrol tekanan darah dan fungsi ginjal ().
Pola makan kaya kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memberikan efek positif bagi kesehatan jantung. Asupan kalium yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung (, , ).
Kesimpulan:
Pisang kaya akan potasium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Pisang juga mengandung magnesium dalam jumlah yang cukup
Pisang adalah sumber magnesium yang baik karena mengandung 8% RDI.
Magnesium adalah mineral yang sangat penting dalam tubuh, dan ratusan proses berbeda memerlukannya agar dapat berfungsi.
Asupan magnesium yang tinggi dapat melindungi terhadap berbagai penyakit kronis, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 ().
Magnesium juga dapat memainkan peran bermanfaat dalam kesehatan tulang (, , ).
Kesimpulan:
Pisang adalah sumber magnesium yang baik, mineral yang berperan ratusan dalam tubuh. Magnesium dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Pisang Mungkin Memiliki Manfaat Kesehatan Pencernaan
Pisang hijau mentah kaya akan pati resisten dan pektin.
Senyawa ini berperan sebagai nutrisi prebiotik yang memberi makan bakteri baik dalam sistem pencernaan ().
Nutrisi ini difermentasi oleh bakteri baik di usus besar, yang menghasilkan butirat ().
Butirat adalah asam lemak rantai pendek yang berkontribusi terhadap kesehatan pencernaan. Ini juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar (, ).
Kesimpulan:
Pisang hijau mentah kaya akan pati resisten dan pektin yang dapat mendukung kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus besar.
Apakah pisang aman untuk penderita diabetes?
Ada perbedaan pendapat mengenai apakah pisang aman bagi penderita diabetes karena mengandung banyak pati dan gula.
Namun, peringkat mereka masih rendah hingga rata-rata pada indeks glikemik, yang mengukur bagaimana makanan mempengaruhi kenaikan kadar gula darah setelah makan.
Pisang memiliki indeks glikemik 42 hingga 62, tergantung kematangannya ().
Mengonsumsi pisang dalam jumlah sedang seharusnya aman bagi penderita diabetes, namun mereka mungkin ingin menghindari makan pisang matang dalam jumlah besar.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penderita diabetes harus selalu memantau kadar gula darahnya dengan cermat setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula.
Kesimpulan:
Mengonsumsi pisang dalam jumlah sedang seharusnya tidak meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Namun penderita diabetes harus berhati-hati dengan pisang matang.
Apakah pisang memiliki efek kesehatan yang negatif?
Pisang tampaknya tidak memiliki efek samping yang serius.
Namun, orang yang alergi terhadap lateks mungkin juga alergi terhadap pisang.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 30-50% orang dengan alergi lateks juga sensitif terhadap makanan nabati tertentu ().
Kesimpulan:
Pisang tampaknya tidak memiliki efek negatif terhadap kesehatan, namun dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dengan alergi lateks.
Seperti kebanyakan buah-buahan, pisang sangat menyehatkan
Pisang sangat bergizi.
Mereka mengandung serat, potasium, vitamin C, vitamin B6 dan beberapa senyawa tumbuhan bermanfaat lainnya.
Nutrisi ini mungkin memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti kesehatan pencernaan dan jantung.
Meskipun pisang tidak cocok untuk diet rendah karbohidrat dan dapat menyebabkan masalah bagi sebagian penderita diabetes, pisang merupakan makanan yang sangat sehat secara keseluruhan.